5 Bukti Ilmiah mengenai Kucing Paling Mengagetkan




Kucing dan anjing sebagai hewan piaraan yang terbanyak dipiara oleh manusia dari muka bumi ini. Polahnya yang lucu, usil, dan menggemaskan bisa dengan cepat membuat siapa saja jatuh cinta.


Walau kamu dekat sama kucingmu, apa kamu ketahui bukti ilmiah mengenai vegas188 kucing kecintaanmu itu? Kurang lebih apa ya bukti-bukti itu? Inilah!


1. Kucing jantan mempunyai penis berduri


Apa ini serius? Ya, kucing jantan mempunyai penis berduri. Duri-duri tajam ini akan ada dan megar di saat musim kawin. Di saat penis kucing jantang masuk ke kelamin kucing betina, penis kucing jantan akan meningkatkan duri-duri yang cukup tajam.


Dikutip situs Knowledge Nuts, semua hewan dari keluarga Filidae (kucing), baik itu kucing piaraan, singa, macan tutul, kucing rimba, dan lain-lain, mempunyai penis yang bakal keluarkan duri bila mereka kawin. Langkah yang menyakitkan ini dilaksanakan supaya betina bisa berovulasi secara baik hingga pembuahan bisa terjadi secara lancar.


2. Dengkuran kucing bisa memberinya dampak therapy untuk kesehatan


Seperti dicatat dalam jurnal ilmiah Scientific American, menurut riset, dengkuran kucing ada dalam frekwensi stabil di antara 25 dan 150 hertz. Frekwensi suara dan getaran yang ada di bentang itu dipercaya sanggup hilangkan depresi dan perkuat tulang manusia.


Disamping itu, dengkuran kucing bisa menolong pasien dyspnea (napas sesak atau napas pendek) dan mengobati beberapa penyakit enteng yang lain. Tetapi, penting diingat jika orang yang alergi bulu-bulu kucing tidak boleh coba therapy ini. Untuk mereka yang alergi, bersisihan dengan kucing akan jadi parah keadaan mereka.


Science Discovery14 Apr 20 | 20:04

Kucing 101: 5 Bukti Ilmiah mengenai Kucing Paling Mengagetkan

Tidak hanya anjing, kucing rupanya termasuk juga hewan pintar

Kucing 101: 5 Bukti Ilmiah mengenai Kucing Paling MencengangkanUnsplash/Yerlin matu


1. Kucing jantan mempunyai penis berduri


Apa ini serius? Ya, kucing jantan mempunyai penis berduri. Duri-duri tajam ini akan ada dan megar di saat musim kawin. Di saat penis kucing jantang masuk ke kelamin kucing betina, penis kucing jantan akan meningkatkan duri-duri yang cukup tajam.


Dikutip situs Knowledge Nuts, semua hewan dari keluarga Filidae (kucing), baik itu kucing piaraan, singa, macan tutul, kucing rimba, dan lain-lain, mempunyai penis yang bakal keluarkan duri bila mereka kawin. Langkah yang menyakitkan ini dilaksanakan supaya betina bisa berovulasi secara baik hingga pembuahan bisa terjadi secara lancar.


2. Dengkuran kucing bisa memberinya dampak therapy untuk kesehatan


Seperti dicatat dalam jurnal ilmiah Scientific American, menurut riset, dengkuran kucing ada dalam frekwensi stabil di antara 25 dan 150 hertz. Frekwensi suara dan getaran yang ada di bentang itu dipercaya sanggup hilangkan depresi dan perkuat tulang manusia.


Disamping itu, dengkuran kucing bisa menolong pasien dyspnea (napas sesak atau napas pendek) dan mengobati beberapa penyakit enteng yang lain. Tetapi, penting diingat jika orang yang alergi bulu-bulu kucing tidak boleh coba therapy ini. Untuk mereka yang alergi, bersisihan dengan kucing akan jadi parah keadaan mereka.



3. Kucing sebagai hewan penular virus rabies


Bukan hanya anjing, kucing juga rawan dengan virus rabies. Gigitan kucing yang terjangkit rabies akan fatal bila terjadi pada manusia.


Menurut jurnal ilmiah Science Direct, hewan piaraan yang paling rawan terjangkit rabies, yakni anjing dan kucing. Cuman ada satu langkah untuk menghindarinya yaitu dengan vaksinasi antirabies secara periodik.



4. Domestikasi kucing terjadi 9000 tahun lalu


Hampir serupa seperti anjing, domestikasi kucing terjadi beberapa ribu tahun kemarin, lebih persisnya pada 9000 tahun kemarin. Dikutip situs National Geographic, sebuah study dan riset mengatakan jika sepanjang beberapa ribu tahun itu gen kucing berbeda dari kucing liar rimba jadi kucing rumahan yang memiliki ukuran lebih kecil.


Study ini ungkap jika leluhur kucing kekinian sudah menebar dari Asia Barat Daya ke daratan Eropa sekitaran 4400 Saat sebelum Masehi. Sesudahnya, beberapa dari kucing-kucing barusan mulai masuk tempat punya manusia untuk cari makanan.


5. Kucing tidak kalah pintar dengan anjing


Banyak asumsi jika anjing  lebih pintar dibanding kucing. Rupanya, ini salah. Kenyataannya, kucing tidak kalah pintar dibandingkan anjing, bahkan juga beberapa lebih pintar. Bila kucingmu tak pernah mengikuti perintahmu, itu tidak berarti mereka bodoh. Malah, mereka benar-benar pandai untuk tidak ingin kamu perintah semaunya.


Psychology Today ungkap jika kucing mempunyai sekitaran 300 juta neuron dan semakin banyak sel saraf di tempat visual otak mereka. Ini mengisyaratkan jika sebetulnya kucing ialah hewan pintar. Tetapi, karena mereka malas dan habiskan waktunya cuman untuk tidur, kepandaian kucing kerap tidak terlihat.