Kucing paham perasaan Anda



Kucing menunjukkan sikap positif waktu pemiliknya tersenyum.


Bila Anda habiskan beberapa waktu di dunia maya, Anda akan tahu satu perihal: manusia menyenangi kucing. Tetapi, bagaimana hati kucing pada manusia kurang jelas.


Berdasar riset terkini, ada bukti kuat jika kucing peka dengan emosi manusia. Mereka seperti sanggup mengenali kapan manusia bahagia.


Moriah Galvan serta Jennifer Vonk dari Kampus Oakland di Kota Rochester, Negara Sisi Michigan, Amerika Serikat, pelajari 12 kucing serta pemilik mereka. Dari penilaian itu, kedua-duanya mengenali kucing menunjukkan sikap tidak sama pada saat empunya tersenyum serta saat mengernyit.


Waktu pemiliknya tersenyum, kucing-kucing itu condong menunjukkan sikap ‘positif' seperti keluarkan suara ciri khas, menggesekkan tubuh, atau duduk di pangkuan majikan semasing. Ke-12 kucing itu terlihat pengin habiskan waktu dengan pemilik mereka saat si empu tersenyum daripada waktu mengernyit.


mengenal judi sabung ayam tahun 2020 Dalam analisis yang diterbitkan di jurnal Animal Cognition itu, Galvan serta Vonk merasakan skema tidak sama waktu ke-12 kucing itu hadapi orang tidak dikenali, bukannya majikan mereka. Di eksperimen ini, mereka memperlihatkan sikap positif yang serupa, lepas apa orang tidak dikenali itu tersenyum atau mengernyit.


Kucing dapat membaca gestur muka manusia.


Hasil eksperimen memberikan indikasi 2 hal: kucing dapat membaca gestur muka manusia serta kucing pelajari kekuatan ini dalam periode waktu spesifik. Berikut bukti memberikan keyakinan pertama kali jika kekuatan kucing dalam mengenal gestur manusia sama juga dengan kekuatan anjing.


Makin jauh, penemuan Galvan serta Vonk memberikan indikasi jika kucing bisa pahami emosi manusia, lebih dari yang kita prediksikan.


Meskipun begitu, bukan bermakna kucing dapat berempati. Sangat kemungkinan kucing belajar untuk menyangkutkan senyuman majikan mereka dengan hadiah. Karena, kenyataannya pemilik kucing condong menganakemaskan piaraannya waktu mereka dalam mood yang bagus.


Kalaulah kucing tidak betul-betul pahami hati manusia, analisis Galvan serta Vonk menyaratkan jika kucing dapat mengenali bahasa emosi manusia. Bahkan juga, yang makin fundamental, kucing tertarik dengan manusia.


Rerata kesan-kesan manusia pada kucing adalah hewan itu tidak acuh.


"Apa kucing betul-betul memahami serta memberikan perhatian ke pemiliknya, manusia perduli dengan itu. Riset kami memperlihatkan mereka kemungkinan tidak seacuh sama seperti yang sering didakwakan orang," kata Vonk.


Kemungkinan perlu waktu lama untuk mengenali tingkat cendekiawan emosi kucing sebab tanggapan mereka condong tidak kasat mata.


Kecuali sikap positif seperti keluarkan suara unik dan menggesekkan tubuhnya, Galvan serta Vonk merasakan jika kucing memperlihatkan sikap badan spesifik dibagian telinga serta ekor. Pergerakan itu dihubungkan dengan hati senang.


Sikap kucing ini sangat tidak sama dengan polah anjing yang memberikan tanggapan tidak sama waktu hadapi gestur susah serta geram pemiliknya. Di analisis yang dilaksanakan 2011 lalu, anjing akan pasti menghindar seorang yang nampak geram.


Kucing memperlihatkan sikap badan spesifik waktu memberi respon emosi manusia.


Ketidaksamaan tanggapan anjing serta kucing di emosi manusia bisa dicari sampai ke zaman prasejarah.


Spesies anjing sudah dijinakkan manusia semenjak beberapa puluh ribu tahun kemarin. Analisis genetika di 2015 lalu memberikan indikasi jika proses itu diawali 30.000 tahun kemarin. Kebalikannya, kucing mulai dijinakkan seputar 10.000 tahun kemarin, peluang di Timur tengah.


Unsur riwayat itu menerangkan bagaimana anjing menyesuaikan dengan kehidupan manusia.


Tetapi, begitu awal untuk menarik simpulan tentang sudut pandang kucing. Pemilik kucing harus banyak belajar mengenai sikap mereka. Fakta simpel, kita bahkan juga tidak paham kenapa kucing keluarkan suara ciri khas.